Pemimpin Hamas bertemu dengan Ali Khamenei, memberikan peringatan keras kepada Israel

TEMPO.CO, Jakarta – Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bertemu dengan pemimpin tersebut Hamas, Ismail HaniyaDi Teheran, media pemerintah Iran melaporkan pada Minggu, 5 November 2023, sehari setelah seorang pejabat Hamas mengatakan pihaknya mengadakan pertemuan dalam beberapa hari terakhir.

Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Haniya, yang tinggal di antara Qatar dan Turki sejak 2019, “memberi tahu Khamenei tentang perkembangan terkini di Jalur Gaza.” Gaza dan kejahatan rezim Zionis di Gaza, serta perkembangan di Tepi Barat”.

Republik Islam mengatakan mereka mendukung Hamas, tetapi tidak berperan dalam serangan mendadak militan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

“Ayatollah Khamenei memuji ketabahan dan ketekunan masyarakat Gaza dan menyatakan penyesalan mendalam atas kejahatan rezim Zionis, yang didukung langsung oleh Washington dan beberapa negara Barat,” lapor televisi pemerintah Iran.

Kantor berita Iran Tasnim, tanpa menyebutkan secara spesifik kapan pertemuan itu berlangsung, mengatakan pejabat tinggi negara itu, Khamenei, “menekankan kebijakan konsisten Teheran dalam mendukung kekuatan perlawanan Palestina melawan penjajah Zionis.”

Sekelompok ulama Iran telah memperingatkan Israel akan “konsekuensi parah” jika serangan terus berlanjut di Jalur Gaza.

Periklanan

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Ashtiani mengatakan Amerika Serikat akan menerima “pukulan telak” jika Washington tidak mematuhi perjanjian gencatan senjata di Gaza. “Saran kami kepada Amerika adalah segera menghentikan perang di Gaza dan berhenti melakukan penembakan, jika tidak mereka akan terkena dampak paling parah,” ujarnya.

Setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, Israel berusaha mengalahkan kelompok militan tersebut.

Iran menganggap AS sebagai “militer yang terlibat” dalam konflik tersebut.

Reuters

Pilihan Editor Membanggakan bahwa ia dapat mengakhiri perang dalam 24 jam, Zelensky mengundang Donald Trump ke Ukraina



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *