TEMPO.CO, Jakarta – Asosiasi Fintech Indonesia atau Aftech mengidentifikasi dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terhadap industri financial technology (Fintech). sesuatu
Ketua; Direktur Aftech Aries Setiadi mengatakan pelemahan rupee tidak berdampak langsung terhadap industri Fintech. Faktanya, banyak perusahaan teknologi finansial yang bersifat jasa.
Namun, dia mengatakan pelemahan rupee bisa berdampak pada Fintech dari sisi pendanaan perusahaan. modal usaha atau modal ventura. Menurut Aries, dampaknya bisa positif.
“Karena nilai investasi USD bagi pelaku Fintech sama, kalau dirupiahkan bisa lebih tinggi,” kata Aries saat ditemui usai temu media di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.
Ia juga memperkirakan nilai investasi akan meningkat tergantung nilai tukar atau melemahnya rupee. Besarannya pun sesuai dengan nilai tukar rupee.
Periklanan
“Kurang lebih (kenaikan biaya pembiayaan) 8-10 persen,” kata Aries.
Sementara itu, rupiah diperdagangkan melemah 0,32 persen atau 50 poin menjadi Rp15.935 per dolar AS dari Rp15.885 di Bursa Antar Bank Jakarta pada Rabu pagi.
AMELIA RAHIMA SARI | DI ANTARA
Pilihan Redaksi: Sekarang sudah ada bus dari Bandara Ahmad Yani ke Semarang, rutenya bisa langsung ke Solo
Quoted From Many Source