Apakah perang Hamas-Israel yang meluas hingga melibatkan Hizbullah di Suriah sama seperti Hizbullah di Lebanon?

TEMPO.CO, Jakarta – Pada hari Senin, 23 Oktober 2023, Amerika Serikat (AS) khawatir akan meluasnya perang Hamas melawan Israel. Hal ini terjadi setelah Israel terus-menerus membombardir Gaza.

Tindakan Israel juga membuat marah negara-negara Timur Tengah lainnya. Misalnya Hizbullah di Lebanon yang langsung menyerang Israel dengan rudal anti-tank dan roket.

Faktanya, Israel tidak hanya menyerang Gaza. Namun, negara lain juga ikut diserang. Misalnya saja Suriah yang dihantam rudal Israel pada Minggu 22 Oktober 2023, tepatnya di bandara internasional Damaskus dan Aleppo.

Akibat penyerangan tersebut, 2 orang tewas dan bandara tidak dapat digunakan.

Negara-negara yang memiliki basis Hizbullah telah menjadi sasaran serangan Israel lainnya. Hizbullah, seperti yang diketahui kebanyakan orang, adalah kelompok milisi yang berbasis di Lebanon. Namun ternyata kelompok dengan nama yang sama juga ada di Suriah. Apakah mereka berbeda?

laporan dari Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR), Hizbullah sebenarnya berbasis di Lebanon Selatan. Namun kelompok ini memiliki aliansi lama dengan Iran dan Suriah. Dalam perang saudara di Suriah, mereka juga mendukung rezim Assad yang menghadapi Iran dan Rusia bersama-sama. Tidak mengherankan jika anggota kelompok ini dimobilisasi ke berbagai wilayah di Timur Tengah.

Periklanan

Pada dasarnya Hizbullah di Timur Tengah tetap sama dengan di Lebanon. Pendistribusiannya merupakan bentuk nyata komitmen kerja sama dengan negara-negara terkait, khususnya di Timur Tengah, untuk mencegah pengaruh Barat. Dengan ekspansinya ke Israel dan serangan yang berani, terlihat bahwa Hizbullah merupakan kelompok yang kuat dan berpengaruh dalam geopolitik Timur Tengah.

Pengaruh ini signifikan karena salah satu faktornya adalah kepemilikan aset dan pengelolaan yang baik. Diketahui bahwa Hizbullah memiliki layanan kesehatan, pendidikan, dan pemuda yang tidak dapat mereka lihat ke belakang. Semua orang bisa berpartisipasi dan merasakan manfaatnya. Di samping itu,

Itu Institut Internasional untuk studi strategis Pada tahun 2020, kekuatan militer Hizbullah diyakini mencakup 20.000 pejuang aktif dan 20.000 pejuang cadangan yang dipersenjatai dengan senjata kecil, tank, drone, rudal jarak jauh, dan banyak lagi.

Pengaruhnya tidak hanya di kawasan geopolitik Timur Tengah. Hal ini terlihat dari kekhawatiran AS pada awal pekan ini. Jauh sebelum itu, Pasukan PBB di Lebanon (UNFIL) telah dikerahkan pada tahun 1978 untuk mencoba melucuti senjata Hizbullah. Namun kenyataannya, Hizbullah masih tetap eksis hingga saat ini, termasuk Hamas yang tersingkir dalam perang dengan Israel.

M.ROBY SEPTIYAN | NABILA AZZAHRO
Pilihan Editor: Perdana Menteri Anwar Ibrahim menghadiri rapat umum pro-Palestina di Malaysia



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *